Thursday, November 15, 2012

PERBEDAAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI DENGAN PERDAGANGAN DALAM NEGERI.


Teman, kalian pasti sering dengar donk dengan perdagangan luar negeri dan perdagangan dalam negeri ?? kalian tahu tidak apa alasan dari kedua perbedaan tersebut?? Mmm, pasti ada yang sudah tahu dan dan ada yang belum ya ?? ok deh bagi yang belum tahu disimak ya ..
Alasan perbedaan perdagangan luar negeri dan perdagangan dalam negeri dalam ilmu ekonomi, yaitu sebagai berikut :
a.   Pada Umumnya, gerak faktor-faktor produksi ke luar negeri lebih sulit dari pada gerak faktor-faktor produksi di dalam negeri.
b.    Adanya perbedaan pertimbangan dalam melakukan perdagangan, yaitu antara perdagangan luar negeri dan perdagangan antar daerah dalam satu Negara.
c.     Adanya perbedaan system keuangan dan hokum dalam melakukan transaksi perdagangan luar negeri dan perdagangan dalam negeri.

Nah, sekarang kalian sudah tahu kan apa alasan perbedaan dari perdagangan luar negeri dan perdagangan dalam negeri. Jika sudah tahu, saya mau lanjut lagi nih jurnal lovers, hal-hal apa saja yang erat dengan perdagangan antarnegara disimak lagi ya…

Hal-hal yang erat kaitannya dengan perdagangan antarnegara terdiri dari :

1.      Ekspor
Menjual barang ke luar negeri. Orang atau badan yang menjual barang ke luar negeri disebut eksportir. Biasanya, harga barang-barang yang diekspor ini lebih murah di dalam negeri jika dibandingkan dengan harga barang yang sama di luar negeri. Kegiatan ekspor akan memperoleh keuntungan. Dengan adanya ekspor, pemerintah akan memperoleh pendapatan berupa devisa. Semakin banyak ekspor, semakin besar devisa yang diterima oleh Negara.  
      Ada tiga faktor yang mempengaruhi perkembangan ekspor, yaitu :
   1) Keadaan Pasar di Luar Negeri
      Keadaan pasar ini meliputi perkiraan kekuatan permintaan dan penawaran dari berbagai Negara. Jadi apabila dipasar dunia permintaan suatu barang atau jasa lebih kuat dari pada penawarannya, maka harga barang atau jasa tersebut akan cenderung naik dan akan memudahkan Negara penghasilan untuk mengembangkan ekspornya. 
     2)   Iklim Usaha yang Diciptakan oleh Pemerintah
Dorongan para pengusaha untuk melakukan ekspor juga dipengaruhi oleh iklim usaha, seperti kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh pemerintah untuk melakukan ekspor. Kemudahan-kemudahan tersebut antara lain adalah penyerdehanaan prosedur ekspor, penghapusan berbagai biaya yang berkenaan dengan ekspor, pemberiaan fasilitas untuk produksi barang-barang ekspor, dan adanya lembaga-lembaga lain yang menunjang ekspor.
  3) Kelincahan para Eksportir untuk Merebut Pasar Dunia
Apabila eksportir pandai meneliti dan mencari peluang ekspor, maka pasar luar negeri semakin luas. Tentu saja keuletan dan kegigihan eksportir juga diperlukan untuk mengembangkan ekspor.

2.      Impor
      Kegiatan memasukkan atau mendatangkan barang dari luar negeri ke dalam negeri. Orang atau badan yang melakukan kegiatan impor disebut importer. Importer tertarik melakukan kegiatan impor karena mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut diperoleh karena harga barang di dalam negeri lebih mahal dari pada di luar negeri. Barang-barang yang di impor dapat berupa barang konsumsi, barang-barang modal, bahan baku, dan bahan penolong.
      Harga barang impor di dalam negeri lebih mahal dari pada di luar negeri karena beberapa kemungkinan berikut :
  1) Negara pengimpor tidak dapat menghasilkan barang tersebut karena memang tidak mempunyai                bahan-bahan dasarnya.
  2) Negara pengimpor dapat memproduksi barang impor, tetapi biayanya lebih mahal, akibatnya, harga menjadi lebih mahal.
S3) Sebenarnya, Negara pengimpor sudah dapat menghasilkan sendiri, tetapi jumlahnya belum bisa mencukupi permintaan masyarakat.

3.      Neraca Perdagangan
Daftar yang berisi perbandingan besarnya nilai ekspor dan besarnya nilai impor suatu Negara dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Neraca perdagangan berkaitan dengan barang-barang yang diperdagangkan secara internasional. Jadi, jika Negara mengekspor barang ke luar negeri, maka Negara akan menerima pembayaran atau mempunyai piutang. Sebaliknya, kalau Negara mengimpor barang dari luar negeri maka Negara harus membayar  atau mempunyai utang luar negeri.
Apabila neraca perdagangan menunjukkan niali ekspor lebih besar dari pada nilai impor maka neraca perdagangan tersebut disebut aktif (surplus). Sebaliknya, apabila nilai impor lebih besar maka neraca perdagangan disebut pasif (deficit). Apabila nilai ekspor sama dengan nilai impor maka neraca perdagangan tersebut dikatakan seimbang.
 4.      Neraca Pembayaran
      Suatu dokumen yang sistematis tentang semua transaksi ekonomi antara orang-orang dan atau pemerintah suatu Negara dengan Negara lain selama periode tertentu, biasanya selama satu tahun.
 5.      Lalu Lintas Pembayaran Internasional
Pembayaran yang dilakukan antardaerah dalam suatu Negara tidak serumit kalau pembayaran dilakukan pada orang di Negara lain karena masih menggunakan satuan mata uang yang sama, sedangkan pembayaran kepada orang yang berada di  Negara lain harus menggunakan satuan uang yang berbeda. Misalnya, seorang importer Indonesia membeli sejumlah barang dari eksportir di Amerika Serikat. Pelaksanaan pembayaran transaksi jual beli ini lebih rumit sebab pembayarannya mengguanakan mata uang dolar. Dalam proses pembayaran transaksi, importer tersebut harus membeli US $ terlebih dahulu pada salah satu bank devisa sejumlah yang dibutuhkan dengan kurs yang berlaku pada saat pembelian dolar tersebut, kemudian di transfer kepada eksportir di Amerika Serikat.
Dilihat dari waktunya, pembayaran internasional dapat dilakukan secara tunai atau beberapa waktu kemudian setelah barang dikirim oleh eksportir.
a.      Pembayaran Secara Tunai (Cash)
Pembayaran ini dilakukan oleh importer bersamaan dengan surat pesanan atau menunggu diterimanya kabar bahwa barang telah dikirm oleh eksportir.
Pelaksanaan pembayaran secara tunai bisa menggunakan cara-cara berikut ini :
a)      Surat Wesel Bank Atas Tunjuk
b)      Commercial Bills of Exchange
c)      Telegraphic Transfer
d)     Letter of Credit Tunai
e)      Traveles’ Letter of Credit
f)       Traveles’ Check
g)      International Money Order
h)      Cek Perseorangan
b.      Pembukaan Rekening (Open Account)
Menurut cara ini, barang telah dikirim oleh eksportir tanpa disertai dengan diterimanya cek dari importir. Importir membayar beberapa waktu setelah barang diterimanya. Dengan demikian, sebenarnya eksportir menghadapi resiko sebab uang pembayarannya belum diterima.

No comments:

Post a Comment