Teman,
kalian pasti sering dengar donk dengan perdagangan luar negeri dan perdagangan
dalam negeri ?? kalian tahu tidak apa alasan dari kedua perbedaan tersebut??
Mmm, pasti ada yang sudah tahu dan dan ada yang belum ya ?? ok deh bagi yang
belum tahu disimak ya ..
Alasan perbedaan perdagangan luar negeri dan
perdagangan dalam negeri dalam ilmu ekonomi, yaitu sebagai berikut :
a. Pada Umumnya,
gerak faktor-faktor produksi ke luar negeri lebih sulit dari pada gerak faktor-faktor
produksi di dalam negeri.
b. Adanya perbedaan
pertimbangan dalam melakukan perdagangan, yaitu antara perdagangan luar negeri
dan perdagangan antar daerah dalam satu Negara.
c. Adanya perbedaan
system keuangan dan hokum dalam melakukan transaksi perdagangan luar negeri dan
perdagangan dalam negeri.
Nah,
sekarang kalian sudah tahu kan apa alasan perbedaan dari perdagangan luar
negeri dan perdagangan dalam negeri. Jika sudah tahu, saya mau lanjut lagi nih
jurnal lovers, hal-hal apa saja yang erat dengan perdagangan antarnegara
disimak lagi ya…
Hal-hal yang erat kaitannya dengan
perdagangan antarnegara terdiri dari :
1.
Ekspor
Menjual barang
ke luar negeri. Orang atau badan yang menjual barang ke luar negeri disebut eksportir. Biasanya, harga barang-barang yang
diekspor ini lebih murah di dalam negeri jika dibandingkan dengan harga barang
yang sama di luar negeri. Kegiatan ekspor akan memperoleh keuntungan. Dengan
adanya ekspor, pemerintah akan memperoleh pendapatan berupa devisa. Semakin banyak ekspor, semakin
besar devisa yang diterima oleh Negara.
Ada tiga
faktor yang mempengaruhi perkembangan ekspor, yaitu :
1) Keadaan Pasar di Luar Negeri
Keadaan pasar ini meliputi perkiraan kekuatan
permintaan dan penawaran dari berbagai Negara. Jadi apabila dipasar dunia
permintaan suatu barang atau jasa lebih kuat dari pada penawarannya, maka harga
barang atau jasa tersebut akan cenderung naik dan akan memudahkan Negara
penghasilan untuk mengembangkan ekspornya.
2) Iklim Usaha yang Diciptakan oleh Pemerintah
Dorongan para pengusaha untuk melakukan ekspor juga
dipengaruhi oleh iklim usaha, seperti kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh
pemerintah untuk melakukan ekspor. Kemudahan-kemudahan tersebut antara lain
adalah penyerdehanaan prosedur ekspor, penghapusan berbagai biaya yang
berkenaan dengan ekspor, pemberiaan fasilitas untuk produksi barang-barang
ekspor, dan adanya lembaga-lembaga lain yang menunjang ekspor.
3) Kelincahan para Eksportir untuk Merebut Pasar Dunia
Apabila eksportir pandai meneliti dan mencari
peluang ekspor, maka pasar luar negeri semakin luas. Tentu saja keuletan dan
kegigihan eksportir juga diperlukan untuk mengembangkan ekspor.
2.
Impor
Kegiatan
memasukkan atau mendatangkan barang dari luar negeri ke dalam negeri. Orang
atau badan yang melakukan kegiatan impor disebut importer. Importer
tertarik melakukan kegiatan impor karena mendapatkan keuntungan. Keuntungan
tersebut diperoleh karena harga barang di dalam negeri lebih mahal dari pada di
luar negeri. Barang-barang yang di impor dapat berupa barang konsumsi,
barang-barang modal, bahan baku, dan bahan penolong.
Harga
barang impor di dalam negeri lebih mahal dari pada di luar negeri karena
beberapa kemungkinan berikut :
1) Negara pengimpor
tidak dapat menghasilkan barang tersebut karena memang tidak mempunyai
bahan-bahan dasarnya.
2) Negara pengimpor
dapat memproduksi barang impor, tetapi biayanya lebih mahal, akibatnya, harga
menjadi lebih mahal.
S3) Sebenarnya, Negara pengimpor sudah dapat menghasilkan sendiri, tetapi jumlahnya belum bisa mencukupi permintaan masyarakat.
S3) Sebenarnya, Negara pengimpor sudah dapat menghasilkan sendiri, tetapi jumlahnya belum bisa mencukupi permintaan masyarakat.
3.
Neraca Perdagangan
Daftar
yang berisi perbandingan besarnya nilai ekspor dan besarnya nilai impor suatu
Negara dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Neraca perdagangan
berkaitan dengan barang-barang yang diperdagangkan secara internasional. Jadi,
jika Negara mengekspor barang ke luar negeri, maka Negara akan menerima
pembayaran atau mempunyai piutang. Sebaliknya, kalau Negara mengimpor barang
dari luar negeri maka Negara harus membayar
atau mempunyai utang luar negeri.
Apabila
neraca perdagangan menunjukkan niali ekspor lebih besar dari pada nilai impor
maka neraca perdagangan tersebut disebut aktif (surplus). Sebaliknya, apabila nilai impor lebih besar maka neraca
perdagangan disebut pasif (deficit).
Apabila nilai ekspor sama dengan nilai impor maka neraca perdagangan tersebut
dikatakan seimbang.
4.
Neraca Pembayaran
Suatu
dokumen yang sistematis tentang semua transaksi ekonomi antara orang-orang dan
atau pemerintah suatu Negara dengan Negara lain selama periode tertentu,
biasanya selama satu tahun.
5.
Lalu Lintas Pembayaran Internasional
Pembayaran
yang dilakukan antardaerah dalam suatu Negara tidak serumit kalau pembayaran
dilakukan pada orang di Negara lain karena masih menggunakan satuan mata uang
yang sama, sedangkan pembayaran kepada orang yang berada di Negara lain harus menggunakan satuan uang
yang berbeda. Misalnya, seorang importer Indonesia membeli sejumlah barang dari
eksportir di Amerika Serikat. Pelaksanaan pembayaran transaksi jual beli ini
lebih rumit sebab pembayarannya mengguanakan mata uang dolar. Dalam proses
pembayaran transaksi, importer tersebut harus membeli US $ terlebih dahulu pada
salah satu bank devisa sejumlah yang dibutuhkan dengan kurs yang berlaku pada
saat pembelian dolar tersebut, kemudian di transfer kepada eksportir di Amerika
Serikat.
Dilihat
dari waktunya, pembayaran internasional dapat dilakukan secara tunai atau
beberapa waktu kemudian setelah barang dikirim oleh eksportir.
a.
Pembayaran Secara Tunai (Cash)
Pembayaran
ini dilakukan oleh importer bersamaan dengan surat pesanan atau menunggu
diterimanya kabar bahwa barang telah dikirm oleh eksportir.
Pelaksanaan
pembayaran secara tunai bisa menggunakan cara-cara berikut ini :
a) Surat Wesel Bank Atas Tunjuk
b) Commercial Bills of Exchange
c) Telegraphic Transfer
d) Letter of Credit Tunai
e) Traveles’ Letter of Credit
f) Traveles’ Check
g) International Money Order
h) Cek Perseorangan
b.
Pembukaan Rekening (Open Account)
Menurut
cara ini, barang telah dikirim oleh eksportir tanpa disertai dengan diterimanya
cek dari importir. Importir membayar beberapa waktu setelah barang diterimanya.
Dengan demikian, sebenarnya eksportir menghadapi resiko sebab uang
pembayarannya belum diterima.
No comments:
Post a Comment